Leopard 2

Leopard 2

Tank Leopard 2A5 (Data pada 2A6), 17 Agustus 2010
Jenis Tank tempur utama
Negara asal  Jerman Barat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1979–Sekarang
Pada perang Perang Kosovo, Perang Afghanistan, Perang sipil Suriah
Invasi Rusia ke Ukraina 2022
Sejarah produksi
Perancang Krauss-Maffei
Tahun 1970-an
Produsen Krauss-Maffei Wegmann
Maschinenbau Kiel
Biaya produksi 2A6: US$5,74 Juta (Rp89,36 Miliar) (2007)
Diproduksi 1979–Sekarang
Jumlah produksi 3.600
Spesifikasi
Berat 62,3 ton
Panjang 9,97 m (393 in) (total)
Lebar 3,75 m (148 in)
Tinggi 3,0 m (120 in)
Awak 4

Perisai Komposit generasi ke-3; termasuk baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik.
Senjata
utama
Meriam tank Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru
Senjata
pelengkap
2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG,
Jenis Mesin Mesin diesel twin turbo V12 MTU MB 873 Ka-501 berpendingin air
1.500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) pada 2600 rpm
Daya kuda/ton 241 PS/t (177 kW/t)
Transmisi Renk HSWL 354
Suspensi Torsion bar
Kapasitas tangki 1.200 liter
Daya jelajah 550 km (340 mi) (bahan bakar internal)
Kecepatan 72 km/h (45 mph)

Leopard 2 adalah tank tempur utama yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada tahun 1970-an untuk militer Jerman. Tank pertama masuk dinas ketentaraannya pada tahun 1979 dan menggantikan pendahulunya Leopard 1 sebagai tank utama pasukan Jerman Barat. Beberapa versi telah ikut dinas dalam Pasukan Jerman dan 12 negara eropa lainnya, serta beberapa negara luar eropa lainnya. Leopard 2 telah digunakan dalam konflik Kosovo oleh Pasukan Jerman, konflik Afghanistan oleh Pasukan Denmark dan Kanada, dan Perang Sipil di Suriah oleh Pasukan Turki.

Varian yang terkenal dalam Tank Leopard 2 adalah Leopard 2A4, yang memiliki kubah meriam yang berbentuk kotak dan vertikal. Lalu juga ada varian pengembangan dari seri 2A4, yaitu Leopard 2A5 yang memiliki kubah meriam yang dilengkapi dengan perisai baja yang berbentuk lancip. Setiap Varian memiliki Sistem Pengaturan Tembak Digital yang dibantu oleh pemandu laser, meriam yang kuat, serta senapan mesin koaksial. Dalam sistem tersebut juga terdapat alat bantu pengelihatan malam dan alat bantu pengelihatan lainnya (varian awal menggunakan sistem low light level television, lalu kemudian pada varian berikutnya digantikan oleh sistem kamera thermal). Tank ini memiliki kemampuan menembak sasaran bergerak walaupun tank sedang berada di medan yang tangguh.

Sejarah

Pengembangan

Prototipe Leopard 2

Pengembangan tank Leopard 2 mulai dilaksanakan setelah Leopard 1 masuk dinas pada tahun 1960-an. Namun, apabila dibandingkan pada kekuatan tembak, dan perlindungan dengan tank Uni Soviet yang terbaru saat itu, T-62. Pada saat itu juga Rheinmetall telah mengembangkan meriam 120 mm untuk pengembangan penerus Leopard 2 dari dalam negeri, namun pemerintah jerman memilih bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam program MBT-70. Disaat Pengembangan sudah berjalan, terjadi perbedaan desain dan mahalnya biaya pengembangan Proyek Tersebut, dan Terkejar dengan Pengembangan T-72 Uni Soviet yang memiliki perlindungan dan daya gempur yang lebih hebat dari T-62.

Setelah proyek gabungan berakhir, Jerman Barat mengembangkan lanjut tank dari basis vergoldeter Leopard/Macan emas menjadi Keiler/Babi Liar. Krauss-Maffei ditunjuk sebagai kontraktor utama dan juga ada perusahaan lain yang ditunjuk untuk pengembangan bagian tertentu yaitu Porsche untuk pengembagan sasis dan Wegmann untuk pengembangan kubah meriam. Pengembangan tank leopard 2 menggunakan baja yang menyerupai baja chobham, walaupun tidak memiliki teknologi yang sama dengan Inggris dan AS.

Ketika progam MBT-70 pecah, atas perintah dari Bundesamp Für Wehrtecknik und Beschaffung (BWB) atau Kantor Teknologi Pengadaan Alutsista Angkatan Bersenjata Jerman, Semua data pengembangan dari proyek yang pecah digabungkan ke proyek keiler yang akan menjadi Leopard 2. Bubarnya proyek MBT-70 meninggalkan kerugian sebesar DM 830 Juta dan membuat pejabat BWB sempat tidak berani melanjutkan proyek Leopard 2. Setelah keadaan Stagnag berhenti dalam waktu singkat, pada tahun 1970 Menteri Pertahanan Jerman Barat pada saat itu Helmut Schimdt meminta melanjutkan proyek KPz-2 Keiler dan menamai ulang program menjadi Leopard 2.

Penggunaan di luar negeri

Belanda

Tank Leopard 2A6 militer Belanda, 15 September 2008

Belanda adalah negara pengguna Leopard 2 diluar Jerman. Setelah melihat hasil uji coba Leopard 2 di Amerika Serikat, Belanda memutuskan membeli tank ini sebanyak 445 unit pada bulan Mei 1979. Pasca perang dingin selesai, terjadilah perubahan keadaan geopolitik di Eropa yang membuat Belanda merasa memiliki kebanyakan Tank dan menjualnya ke negara-negara sahabat. Belanda memutuskan untuk mempensiunkan tank Leopard 2 pada tahun 2011 karena pemotongan anggaran yang besar. Semenjak krisis Krimea terjadi anggota NATO sangat mengantisipasi adanya serangan dari Rusia, dengan adanya kondisi ini Belanda mulai menghidupkan kembali armada tank Leopard 2-nya dengan mengunakan tank bersama dalam satuan dwi-negara Belanda-Jerman dan memesan Leopard 2A7.

Swedia

Sweda membeli tank Leopard 2 untuk menggantikan tank Strv 103. Setelah mengadakan evaluasi perbandingan tank Leopard 2, M1A2, Leclerc, dan T-80UB. Dalam evaluasi tersebut tank Leopard 2 memenuhi 90% dan ini merupakan nilai yang tertinggi. Swedia menamakan tank Leopard 2-nya dengan nama Strv 122.

Turki

Pembelian Leopard 2 dimuai dari tahun 1999 dan pada saat itu dipesan 1000 buah, namun ditolak. Pada tahun 2005 Turki mengadakan sayembara tank antara T-84 Yatagan, Leclerc, dan M1A1 bermesin MTU buatan Jerman. Dalam sayembara tersebut Leopard 2 dipilih dan dipesan sebanyak 298 buah. Tank ini juga diberi upgrade dalam program Next Generation dan dikerjakan oleh Perusahaan asal Turki sendiri, Aselsan. Tank Leopard 2A4 Turki dilibatkan dalam perang sipil Suriah. Dan pada perang Al-Bab tercatat 10 tank Leopard 2A4 yang tidak dimodifikasi hancur karena serangan misil anti-tank ISIS.

Denmark

Denmark membeli Leopard 2 dari stok Leopard 2A4 Jerman dan membelinya sebanyak 51 buah dan dimodifikasi dengan standar A5 dan 6 buah untuk kanibalisasi spare part. Denmark merupakan negara selain Kanada yang mengirim Leopard 2 untuk ditugaskan di Afghanistan.

Singapura

Leopard 2 militer Singapura, 24 Februari 2008

Singapura merupakan pengguna Leopard 2 pertama di Asia Tenggara. Tank leopard 2 Dibeli pada tahun 2008 sebanyak 96 buah varian A4 dan 30 buah untuk kanibalisasi spare part. Pada batch berikutnya 36 buah dikirim lagi ke Singapura. Tank Leopard 2 dikembangkan dengan konsep Evolution, dan Leopard 2SG yang telah dikembangkan itu mucul pertama kali ke publik pada parade hari kemerdekaan Singapura tahun 2010.

Indonesia

Leopard 2RI menerjang medan berat pada latihan tempur, 23 Desember 2016

Indonesia mulai mengumumkan pembelian 100 Tank Leopard 2A6 pada tahun 2011. Awalnya tank akan dibeli dari stok pasukan Belanda, namun karena penolakan dari parlemen Belanda dengan alasan kekawatiran dalam pengunaan pelanggaran HAM. Selain di luar negeri, tank Leopard 2 awalnya juga ditentang di dalam negeri karena postur tank yang tidak sesuai dengan keadaan geografis dan infrastruktur yang dianggap kurang memadai.

Karena pembatalan oleh parlemen Belanda, Indonesia mulai mendekati Jerman yang merupakan Produsen Tank Leopard 2 itu sendiri. Jerman sepakat untuk menjual Tank Leopard 2 sebanyak 103 buah 63 buahnya dikembangkan dengan modul Revolution. Pada paket pembelian Leopard 2, Indonesia juga mendapat 50 Marder 1A3 IFV bekas pakai Bundeswehr, 4 Buffel ARV, 3 Leopard 2 Leguan, dan 3 Kodiak AEV. Pada tahun 2013 Indonesia menerima 2 buah Leopard 2 dan 2 buah Marder IFV dan muncul pada publik saat upacara HUT TNI ke-68 tahun 2013. Pada tahun 2016, tank Leopard 2 Revolution tiba di Indonesia. Tank ini sempat ikut serta pada latihan TNI-AD di Natuna pada tahun 2016.

Pengalaman Tempur

Konflik Yugoslavia

Pada saat konflik di wilayah bekas Yugoslavia, Tank Leopard 2 sempat ditugaskan oleh Jerman dan Belanda dalam naungan KFOR, dan IFOR/SFOR. Tank Leopard 2A5 pasukan Jerman dikerahkan sebagai bantuan tembak, pelindung konvoi logistik dan Markas serta sebagai Pengetar terhadap milisi Serbia di kosovo. Tank Leopard 2 sempat ikut terlibat dalam kontak senjata di Kosovo yang diawali dengan Serangan 2 milisi Serbia yang menyerang pos jaga KFOR yang dijaga dengan Leopard 2.

Perang Afghanistan

Perang Afghanistan merupakan salah satu medan tempur dimana Leopard 2 pernah ditugaskan. Denmark dan Kanada merupakan negara pengguna Leopard 2 yang menugaskannya ke Afghanistan dalam naungan ISAF. Pada awalnya ISAF menggunakan Artileri sebagai bantuan tembaknya, namun infrastruktur yang kurang memadai dan lamanya koordinasi serta kekawatiran ketidakaturan jatuhnya proyektil artileri yang bisa saja menghindari taliban dan jatuh di desa penduduk. Penggunaan helikopter tempur sangat terbatas dan hal ini memperparah keberadaan bantuan tembak pasukan ISAF. Dengan hal ini NATO mengusulkan menggelar tank di Afghanistan guna membantu tugas pembersihan taliban.

Denmark merupakan negara pengguna Leopard 2 yang mengirim tank Leopard 2-nya ke Afghanistan. Agar mempermudah izin masuk ke Afghanistan Denmark dan Kanada menggunakan pesawat sebagai pengangkut tank tersebut. Denmark mengirim 5 Leopard 2A5DK yang telah dipasang kamuflase khusus dan pendingin ruangan, dan kendaraan bengkel taurus. Leopard 2 Denmark ikut serta dalam operasi Sond Chara (beladi Merah) untuk membantu pasukan inggris dan Estonia pada 7 desember 2008. Operasi terletak di Nad e Ali, Provinsi Lashkar Gah, Afghanistan. Kanada mengirim tank Leopard 2A6 CAN juga ikut serta dalam operasi NATO/ISAF selama di Afghanistan.

Intervensi militer Turki di Suriah

Pemberontak Suriah dan tentara Turki setelah perebutan Bukit Bursaya dalam Pertempuran Afrin, 29 Januari 2018.

Pada bulan Desember 2016, Turki mengerahkan sejumlah Leopard 2A4 ke Perang Saudara Suriah melawan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) sebagai bagian dari Operasi Perisai Efrat. Leopard 2A4 Turki yang beroperasi di Suriah berhasil dihancurkan atau dirusak oleh ISIS menggunakan sistem rudal anti-tank (mungkin peluru kendali anti-tank Fagot atau Konkurs yang dirampas dari alutsista milik Angkatan Darat Suriah atau Irak). Tank Leopard 2A4 Turki ditangkap oleh ISIS di dekat kota al-Bab di Suriah selama operasi Perisai Eufrat. Kantor Berita Amaq memposting video kendaraan yang diklaim telah menangkap Leopard 2A4.

Pada akhir Desember 2016, ISIS telah menangkap atau melumpuhkan 10 unit Leopard 2A4. Tank tersebut dilumpuhkan oleh senjata anti-tank, IED, atau penyebab lain yang tidak diketahui. Gambar dan video propaganda tambahan ISIS yang menggambarkan beberapa tank Leopard 2 yang hancur total, beberapa menaranya diledakkan, diterbitkan pada bulan Januari 2017. Tank yang mengalami kerusakan paling parah mungkin telah dihancurkan oleh serangan udara untuk mencegah penangkapan, namun sumber umumnya menyatakan bahwa kerusakan tersebut hanya disebabkan oleh rudal anti-tank atau bom mobil bunuh diri.

Perang Rusia-Ukraina

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan Ketua Dewan Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memeriksa tank Leopard 2 Polandia yang dipasok untuk Ukraina, 24 Februari 2023

Mulai Juni 2023, Ukraina mengerahkan Leopard 2 selama Perang Rusia-Ukraina melawan Rusia sebagai persiapan untuk serangan balasan tahun 2023. Selama serangan Ukraina di Oblast Zaporizhzhia pada tanggal 8 Juni 2023, serangan artileri Rusia terhadap kolom kendaraan Ukraina di Novopokrovka menghancurkan setidaknya satu tank Leopard 2A4. Selain itu, lebih banyak rekaman drone Rusia dari hari yang sama dan beberapa hari setelahnya menunjukkan 4 tank Leopard 2A6 dan 3 Leopard 2R rusak atau hancur di selatan jalanan Mala Tokmachka.

Pada bulan April 2023, selama pelatihan awak Ukraina, sebuah Leopard 2A4 rusak dengan turetnya copot seluruhnya dari lambung tank. Para kru dilaporkan baik-baik saja. Pada Juli 2023, Leopard 2A4 dimodifikasi untuk membawa ERA Kontakt-1 di sisi lambung dan turet. Tank juga ditampilkan dengan layar karet yang dipasang pada menara dan rak senjata.

Pada tanggal 28 Agustus, Forbes mengklaim bahwa selama 13 minggu serangan balasan Ukraina, lima tank Leopard 2 (dua 2A4 dan tiga 2A6) telah dihancurkan dan 10 lainnya rusak. Menurut tentara Ukraina Oleksandr Solonko, kemampuan tank Leopard 2 untuk menahan kerusakan lebih unggul daripada tank Soviet karena desainnya yang menyimpan amunisi secara terpisah dari awaknya untuk meledak ke luar jika terkena serangan, sehingga anggota awaknya dapat bertahan dari serangan yang akan berakibat fatal pada T-72 yang menyimpan amunisi di bawah menara turet. Leopard 2 yang rusak dapat diperbaiki di Polandia atau Jerman. Penyebab kerusakan yang paling umum adalah imobilisasi akibat ranjau dan drone bunuh diri Lancet yang berkeliaran.

Pada tanggal 28 Agustus 2023, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengklaim bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak seluruh 16 tank Leopard 2A4 Ukraina yang dipasok oleh Polandia dan Portugal.

Per 25 September 2023, setidaknya tujuh Leopard 2 Ukraina dipastikan hancur melalui foto dan video (3 Leopard 2A6, 2 Leopard 2A4, 1 Leopard 2A4V, 1 Leopard 2R); Sementara 13 Leopard 2 Ukraina lainnya dari berbagai model dipastikan rusak dalam berbagai tingkat melalui foto dan video, dengan empat di antaranya diklasifikasikan telah ditinggalkan oleh awaknya: 4 Leopard 2A4, 6 Leopard 2A6 dengan 3 di antaranya ditinggalkan, 1 Stridsvagn 122 yang juga ditinggalkan, 2 Leopard 2R.

Desain

Perlindungan

Tank Leopard 2 menggunakan baja multi lapis yang menjamin ketangguhannya. Empat sisi depan utamanya dipasang baja yang paling tebal diantara bagian yang lainya. Kubahnya tentu juga dipasang baja multi lapis agar menjamin keselamatan awak tank. Baja depan Tank Leopard 2 sanggup menahan hantaman proyektil kaliber 125mm dari jarak 1500m.

Baja Leopard 2 juga mengalami modifikasi kususnya dimulai dari varian leopard A5. Varian ini menggunakan modul baja yang berbentuk kerucut dan modul baja ini dipasang sampai varian yang terbaru saat ini. Leopard 2 juga dapat dimodifikasi dengan memasang baja MEXAS dan AMAP. Selain itu Leopard 2 juga dipasang penyaring udara perang nubika, Peluncur granat asap, dan pemadam api otomatis.

Senjata

Leopard 2A6 Pasukan Jerman menembak Meriam Rheinmetall L55 kaliber 120mm.

Senjata utama leopard 2 yaitu Kanon Rheinmetall 120mm smoothbore gun. Senjata ini terdapat dua variasi. Variasinya yaitu, L44 dengan laras yang pendek dipasang dari varian awal sampai A5 dan L55 dengan laras yang panjang yang dipasang di varian A6 sampai varian seterusnya. Kanon Leopard 2 telah dikembangkan untuk menembak rudal anti tank LAHAT.

Senjata pendukung Leopard 2 yaitu memiliki peran sebagai senapan mesin koaksial dan senapan mesin anti personel dan pesawat. Senapan mesin bisa dipasang berbagai jenis sesuai kebutuhan. Jenis senapan mesin yang dipasang pada umumnya yaitu MG3 oleh Jerman, MG-51 oleh Swiss, FN MAG GPMG oleh Belanda, Singapura, Indonesia.

Mesin MB 873 Ka-501 V12 Leopard 2

Penggerak

Leopard 2 dilengkapi mesin MTU MB-837 Ka501 diesel yang bertenaga 1500 hp. Dengan mesin ini Leopard 2 bisa bergerak dengan kecepatan 72 km/jam dan berjalan sejauh 550 km. Leopard 2 menggunakan suspensi torison bar dan Leopard 2 menggunakan rantai beralas karet dan dapat diganti dengan rantai khusus salju. Leopard 2 dapat menyelam sedalam 4 meter dengan snorkel atau meneyelam sedalam 1.2 meter bila tanpa persiapan khusus.

Variasi

Variasi Utama

Leopard 2

Merupakan varian dasar Leopard 2 dilengkapi peralatan yang belum ditingkatkan.

Leopard 2A1

Varian Leopard 2 dengan peningkatan baja dan komponen. Pengelihatan Thermal, Rak proyektil baru dan lubang pengisian bahan bakar yang baru.

Leopard 2A2

Merupakan varian pengembangan Leopard 2 pada peningkatan Alat pengeliatan dengan Pengelihatan Thermal, dan peningkatan kecepatan pengisian bahan bakar.

Leopard 2A3

Varian dengan peningkatan alat komunikasi dan rem parkir. Sistem komunikasi yang dipasang yaitu radio digital SEM80/90.

Leopard 2A4 Pasukan Polandia

Leopard 2A4

Merupakan varian paling populer dari Leopard 2. Diproduksi sebanyak 695 buah dan pada 1992 AB Jerman memodifikasi seluruh Leopard 2 dengan standar A4 dan bertambah menjadi 2125 buah. Kubah A4 ditambah baja titanium/tungsten. A4 juga ditambah Sistem suspensi Tembakan dan ledakan, dan sistem tembak digital.

Leopard 2A5

Varian peningkatan Leopard 2 dengan perubahan yang drastis, yaitu penambahan modul baja lancip pada kubahnya, perubahan posisi pengelihatan bagi komandan dan juru tembak, dan penambahan komponen kramik pada filter plastik dan tungsten. Pemasangan baja lancip pada kubah agar menghambat masuknya proyektil APFSDS. Sistem stabilisasi tembaknya diganti dengan sistem otomatis.

Leopard 2A6

Leopard 2E merupakan sub-varian dari Leopard 2A6 bagi Spanyol

Varian ini merupakan pengembangan Leopard 2 dengan mengganti meriam Rheinmetall L44 dengan L55. Dengan kaliber proyektil yang sama tapi dengan meriam yang lebih panjang 25% dan kelebihannya yaitu jarak tembak yang lebih panjang dan daya tembak yang lebih besar. Mesin cadangan baru juga dimuat dalam varian ini. Varian ini juga menambahkan baja pelindung dari ledakan IED dalam Program A6M. Varian ini juga ada penyesuaian permintaan dari negara pengguna seperti Leopard 2E (Spanyol), dan Leopard A6HEL (Yunani).

Leopard 2 PSO (Peace Security Operation)

Leopard 2 PSO

Varian Leopard 2 yang dibuat untuk pertempuran kota . Varian ini dipasang penambahan kerukan buldoser, Senapan mesin yang diatur dengan Remot Kontrol, Senjata non-lethal, dan pemasangan CCTV agar meningkatkan kewaspadaan awak tank.

Leopard 2A7+

Varian Leopard 2 dengan mempertahankan Komponen dari PSO tetapi dengan memasang meriam L55. Proyektil HE dengan peluru yang dapat dikendalikan telah dikembangkan. Tank ini memiliki beban lebih 5 ton daripada beban varian biasanya.

Leopard 2 Evolution

Leopard 2SG yang mengunakan baja AMAP

Merupakan Varian Leopard 2 yang memiliki Perisai AMAP (Advanced Modular Armour Protection) yang dikembangkan oleh IBD Deisenroth. AMAP memiliki bobot yang Ringan dan Material Nanokeramik dan Baja Berkepadatan Tinggi. Perisai AMAP Pun memiliki Konsep Modular yakni mudah dipasang maupun dilepas. Konsep Varian ini dituju untuk Negara Pengguna varian Leopard 2A4 yang ingin mengembangkan Tanknya.

Leopard 2 Revolution

Ditawarkan oleh Rheinmetall Leopard 2 Revolution Merupakan varian Leopard 2 yang memiliki kapasitas yang sama dengan Evolution, tetapi dengan penambahan yang berbeda. Memiliki perlindungan seperti Evolution dan dapat menahan serangan misil Anti Tank. Revolution memiliki kubah dengan sistem digital yang memiliki Situation Awareness system yang dapat mengetahui asal sumber tembakan. Komandan dapat mengerem laju tank apabila pengemudi tidak Mengikuti Perintahnya. Revolution memiliki AC dan alat komunikasi antara awak tank dengan Pasukan di luar Tank. Beban Revolution berkisar 70 ton dan konsep ini dapat dipasang pada varian Leopard 2A4. Sejauh ini hanya Negara Indonesia yang Mengoperasikan Varian ini.

Kendaraan Bantu dan kendaraan latihan

Bergepanzer 3 buffel dengan crane dan tali bajanya.

Bergepanzer 3 Buffel

Bergerpanzer(Brz) 3 Buffel merupakan kendaraan bengkel bagi operasional Leopard 2. Pengembangan kendaraan ini dimulai dari ketidakmampuan Brz2 yang berbasis Leopard 1 untuk mengangkat Leopard 2. Buffel dilengkapi dengan crane yang dapat mengangkat beban seberat 30 ton, dan Tali baja dengan panjang 180 meter dengan ketebalan 33mm serta penahan bertenaga hidraulis untuk operasional peralatan buffel.

Bruckelegepanzer 2 Bieber

panzerschnellbrücke Leguan merupakan tank pembawa jembatan berbasis Leopard 2.

Brukelegepanzer (BRPLZ) 2 merupakan tank pembawa jembatan. Tank ini menggunakan basis dari Leopard 1 dan pada saat ini masih digunakan untuk bantuan operasional Leopard 2. Jembatan yang dibawa tank ini sepanjang 9.7 meter dan dapat digelar selama 3 menit. Tank ini memiliki sistem penahan hidraulis dan dipakai pada saat pengelaran jembatan untuk menahan keseimbangan tank.

Panzserschellbrucke LEGUAN

Panzerschellbrucke(PSB) Leguan merupakan varian tank pembawa jembatan yang berbasis Leopard 2. Jembatan yang dibawa tank ini adalah jembatan LEGUAN yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei-Wegmann. Pada saat jembatan diletakkan, Sistem penahan hidraulis diakitfkan agar dapat menahan keseimbangannya dalam pemasangan jembatan. Jembatan yang dibawa yaitu sepanjang 9.7 Meter.

Pioneerpanzer 3 Kodiak

Pioneerpanzer 3 Kodiak AEV merupakan kendaraan teknis militer berbasis Leopard 2.

Merupakan kendaraan teknis militer yang berbasis Leopard 2. Kendaraan ini merupakan pengembangan dari permintaan Swiss untuk kebutuhan kendaraan teknisnya. Kodiak dikembangkan oleh Rheinmetall. Pengembangan Kodiak dibuat dengan memasang crane ekskavator, bilah buldoser, scarifies untuk pengancuran aspsal, dan dua winch berkapasitas 9 ton. Tank ini dipasang senjata remot kontrol sebagai pertahanan dirinya.

Farhschulpanzer Leopard 2

Farhschulpanzer 2 merupakan kendaraan latih mengemudi leopard 2. Kendaraan ini dilengkapi dengan meriam dummy dan kubah tetap. Tank latih ini dapat mengangkut 4 orang terdiri dari, 1 instruktur, 1 siswa, 2 siswa untuk mengopservasi pelatihan.

Varian Anti Pesawat

Leopard 2 SPAAG

Leopard 2 pasukan Finlandia dengan kubah anti pesawat Marksman.

Merupakan varian Leopard 2 yang dipasang kubah Marksman SPAAG. Kubah Marksman merupakan kubah anti pesawat yang dapat dipasang disemua tank dan tentunya Leopard 2 juga dapat dipasang kubah ini.

Negara pengguna

Negara pengguna tank Leopard 2 (per Februari 2023)

Pengguna saat ini

Calon Pengguna

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Islamic State: We captured Turkish tanks in Syria battle". Middle East Eye (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-30. 
  2. ^ "Турецкие потери в технике в Сирии - bmpd". web.archive.org. 2016-12-27. Diakses tanggal 2023-09-30. 
  3. ^ "Er galt als unzerstörbar: In Syrien ging offenbar der Leopard-Mythos zu Ende - Video - FOCUS Online". web.archive.org. 2017-01-13. Diakses tanggal 2023-09-30. 
  4. ^ "Turkish Army suffers heavy casualties in failed east Aleppo offensive". Al-Masdar News. 
  5. ^ Triebert, Christiaan (2017-02-12). "The Battle for Al-Bab: Verifying Euphrates Shield Vehicle Losses". bellingcat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-30. 
  6. ^ "Photos: Destroyed Turkish Leopard 2A4 tanks in northern Syria". web.archive.org. 2017-02-18. Diakses tanggal 2023-09-30. 
  7. ^ Axe, David. "The Russians Just Destroyed Their First Ukrainian Leopard 2 Tank". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-30. 
  8. ^ web.archive.org https://web.archive.org/web/20230629074507/https://gum.criteo.com/syncframe?origin=publishertag&topUrl=www.forbes.com. Diakses tanggal 2023-09-30.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  9. ^ "Must see: Ukrainians broke Leopard, they detached the tank turret" (dalam bahasa Inggris). 2023-04-18. Diakses tanggal 2023-09-30. 
  10. ^ "Leopard 2A4 With Reactive Armor: It Actually Exists | Defense Express". en.defence-ua.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-30. 
  11. ^ "Ukraine only lost 5 out of 71 Leopard 2 tanks during summer in counteroffensive – Forbes". Yahoo News (dalam bahasa Inggris). 2023-08-29. Diakses tanggal 2023-09-30. 
  12. ^ "Russia destroyed all Leopard tanks supplied to Ukraine by Poland, Portugal: Shoigu". Al Arabiya. 
  13. ^ Oryx. "Attack On Europe: Documenting Ukrainian Equipment Losses During The Russian Invasion Of Ukraine". Oryx. Diakses tanggal 2023-09-30.