Skala panjang dan pendek adalah dua dari beberapa sistem penamaan bilangan besar untuk bilangan bulat perpangkatan 10, yang menggunakan kata-kata yang sama dengan makna yang berbeda-beda:
Untuk bilangan bulat kurang dari seribu juta (< 109) dua skala tersebut identik (sama). Untuk bilangan sama dengan dan lebih dari seribu juta (≥ 109) dua skala tersebut terbagi/berbeda. Kedua skala tersebut menggunakan kata-kata atau penamaan yang sama untuk nomor yang berbeda; hal ini sering menyebabkan kesalahpahaman.
Negara-negara yang menggunakan skala panjang saat ini meliputi sebagian besar negara-negara di Eropa daratan dan sebagian besar dari negara-negara berbahasa Prancis, negara-negara berbahasa Spanyol, dan negara-negara berbahasa Portugis kecuali Brazil. Skala pendek sekarang digunakan di banyak negara-negara berbahasa Inggris, negara-negara berbahasa Arab, di Brazil, di negara-negara bekas Uni Soviet dan beberapa negara lain. Nama-nama angka tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa negara-negara di dunia, tetapi serupa di mana-mana karena etimologi yang sama (misalnya, miliar adalah billón dalam bahasa Spanyol). Beberapa bahasa, khususnya di Asia Timur dan Asia Selatan, memiliki sejumlah besar sistem penamaan yang berbeda dari kedua skala tersebut, misalnya sistem penomoran India.
Di Indonesia, bilangan besar menggunakan sistem skala campuran dari kedua skala tersebut. Indonesia mengadopsi penamaan bilangan skala panjang hingga angka seribu juta (1.000.000.000; satu miliar), dan dimulai dari angka satu juta juta (1.000.000.000.000; satu triliun) digunakanlah sistem skala pendek. Hal ini disebabkan karena Indonesia pada awalnya mengadopsi sistem bilangan dari Belanda yang menggunakan sistem skala panjang hingga bilangan miliar (angka terbesar yang diketahui pada saat itu). Akan tetapi pada tahun 1978, Ali Wardhana, Menteri Keuangan pada saat itu, sepulang perundingannya dengan pejabat Bank Dunia, memperkenalkan bilangan triliun yang senilai dengan bilangan biliun dalam sistem Belanda. Akibatnya, orang Indonesia dewasa ini mengikuti sistem Belanda yang menggunakan skala panjang hingga bilangan miliar, lalu beralih ke sistem Amerika yang menggunakan sistem skala pendek dengan menggunakan nama bilangan triliun, yakni seribu miliar.
Nilai dalam notasi ilmiah |
Awalan SI | Nilai dalam notasi posisional | Skala pendek | Skala panjang | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Awalan | Simbol | Nama | Logika | Nama | Nama alternatif | Logika | ||
100 | 1 | Satu | Satu | |||||
101 | Deka | D or da | 10 | Sepuluh | Sepuluh | |||
102 | Hekto | h | 100 | Ratus | Ratus | |||
103 | Kilo | k | 1,000 | Ribu | Ribu | |||
106 | Mega | M | 1,000,000 | Miliun | 1,000×1,0001 | Miliun | 1,000,0001 | |
109 | Giga | G | 1,000,000,000 | Biliun | 1,000×1,0002 | Ribu miliun | Miliar | 1,000×1,000,0001 |
1012 | Tera | T | 1,000,000,000,000 | Triliun | 1,000×1,0003 | Biliun | 1,000,0002 | |
1015 | Peta | P | 1,000,000,000,000,000 | Kuadriliun | 1,000×1,0004 | Ribu biliun | Biliar | 1,000×1,000,0002 |
1018 | Eksa | E | 1,000,000,000,000,000,000 | Kuintiliun | 1,000×1,0005 | Triliun | 1,000,0003 | |
1021 | Zeta | Z | 1,000,000,000,000,000,000,000 | Sekstiliun | 1,000×1,0006 | Ribu triliun | Triliar | 1,000×1,000,0003 |
1024 | Yota | Y | 1,000,000,000,000,000,000,000,000 | Septiliun | 1,000×1,0007 | Kuadriliun | 1,000,0004 | |
dll. | Untuk nama order of magnitude berikutnya: dikalikan 1,000 |
Untuk nama order of magnitude berikutnya: dikalikan 1,000,000 |